Berita


2017-09-14
administrator

Pemkab Serang di bawah kepemimpinan Bupati Serang Hj. Ratu Tatu Chasanah dan Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa akan terus mendorong budaya membaca di Masyarakat Kabupaten Serang. Ini dilakukan mengingat saat ini budaya membaca masyarakat Indonesia termasuk di Kabupaten Serang masih rendah.

“ Dari membaca kita akan mendapatkan pengetahuan. Buku itu adalah jendela dunia, “ kata Bupati Tatu usai Gerakan Membaca Bersama menuju Kabupaten Serang Multiliterate di Pendopo Kabupaten Serang, Senin, 8 Mei 2017.

Kegiatan itu diiukuti oleh perwakilan siswa/siswi, guru dan pengawas sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Serang. Hadir juga saat itu antara lain Wakil Bupati Serang H.Pandji Tirtayasa, Pelaksana Jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Serang Agus Erwana dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya.

Saat acara ditampilkan, pembacaan puisi, bercerita dan penyerahan buku ajar Bahasa Jawa Serang. Menurut Tatu, anak-anak harus diupayakan dulu hobi membaca buku apapun. Yang penting buku itu positif. Karena lama kelamaan mereka akan ketagihan membaca buku.

Ia mengatakan, pembiasaan membaca harus dilakukantak hanya oleh pemerintah tapi oleh guru dan orang tua siswa karena turut berperan penting. Misalnya, orang tua membiasakan anaknya membeli buku bacaan dan menyelesaikan membaca buku tersebut. Itu bias dilakukan per bulan secara berkesinambungan.

Ia menerangkan, gerakan membaca itu harus dilakukan secara terus menerus oleh Pemkab Serang. Lantas menyediakan buku-buku bacaan terutama bagi masyarakat pelosok di Kabupaten Serang.

“ Saya dengan pak kadis pendidikan dan kebudayaan mau hibah buku itu dilakukan secara continyu, mengajak perusahaan, para PNS diKabupaten Serang untuk menghibahkan buku. Ini belum membongkar gudangnya. Buku bacaan putra-putrinya yang tidak rusak yang masih dapat dihibahkan, “ tuturnya.

Membaca buku di sekolah kata Tatu, sudah dijalankan melalui gerakan literasi sekolah. Itu dilakukan dalam kegiatan membaca senyap yang dimulai dari Shalat Duha, Tadarus dan membaca buku.

“ Itu semua sudah dilakukan di semua sekolah.Literasi sekolah sudah berjalan, sekarang kita menginjak literasi nasional. Itu termasuk semua masyarakat, “ ungkapnya.

Untuk mewujudkan literasi nasional, pihaknya menyediakan bacaan ditempat-tempat berkumpul misal diKantor Desa, pos ronda dll. “ Seperti Pakades (Pangkalan Bacaan Desa) yang sudah launching sebelumnya di Kantor Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas. Diharapkan pakades ini bisa diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Serang, “ ujarnya