Berita

Penghargaan Tertinggi Pengarusutamaan gender

Pemkab Serang kedatangan tin verifikasi dari kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan tim independen kaitan dengan pengarusutamaan gender (PUG), Kamis 6/10 lalu. Tim hadir dalam rangka menilai Pemkab soal pengarusutamaan gender untuk meraih Anugrah  Parahita Ekapraya (APE) tingkat utama.

                Pemkab pun optimistis mampu bisa meraih APE sebagai sebagai penghargaan tertinggi yang diberikan Kementrian PPPA atas kepedulian terhadap kesetaraan gender. Tim verifikasi dari Kementrian PPPA dan tim independen tiba di Pendopo Bupati sekitar pukul 14.00 WIB yang dihadiri langsung Deputi Perlindungan Anak dan jajarannya.

                Kehadiran tim verifikasi disambut langsung Wakil Bupati Pandji Tirtayasa. Turut hadir Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Lalu Atharussalam Rais, Ketua Pokja Pangarusutamaan Gender Anang Mulyana yang juga selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BKBPMP) Kabupaten Serang Oyon Suryono  beserta kepala bidang serta seluruh kepala SKPD lainnya yang masing-masing memberikan pemaparan dihadapan tim.

                Kepala Bidang (Kabid) PPPA pada BKBPMP Kabupaten Serang lin Adillah menyatakan, APE merupakan bentuk penghargaan kepada pemda kaitan dengan pengarusutamaan gender. Pemkab Serang masuk nominasi setelah melewati beberapa tahapan  yang dinilai memenuhi syarat. ”Kita sudah dua kali meraih APE, 2013 tingkat pratama dan 2014 tingkat madya. Kini dua tahun berikutnya diharapkan hasilnya sesuai harapan, bisa memperoleh APE utama. Harus optimis,” tegas lin usai kegiatan paparan di pendopo.

                Menurutnya, isian formulir sudah bisa dipenuhi Pemkab sehingga bisa masuk nominasi calon peraih APE. Apalagi , skor Pemkab di atas 800 poin. Katanya, ada enam kabupaten kota termasuk Kabupaten Serang di Banten yang masuk nominasi peraih APE. Terkecuali Cilegon dan Pandeglang.

                 Sebelumnya, tim verifikasi meninjau langsung ke lapangan untuk penilaian di Unit Pelaksanaan Kegiatan (UPK) Cikeusal yang mempunyai program simpan pinjam perempuan (SPP).”Alhamdulillah, kegiatan di UPK Cikeusal dianggap bagus secara nasional setelah ditanyakan soal manfaat SPP terhadap perempuan. Sepertinya hasilnya positif.”

                Penilai tim pun mulai, kata lin, dilanjutkan dengan paparan langsung dari Ketua Pokja Pengarusutamaan Gender Kabupaten Serang Anang Mulyana. Kehadiran seluruh kepala SKPD juga menjadi poin tersendiri. “Dengan kehadiran kepala SKPD, artinya ada kepedulian. Tim juga mendengar langsung dari mereka bagaimana anggaran di setiap SKPD apakah responsif gender atau tidak.”

                Responsif gender, dijelaskan lin, seperti anggaran pada DInas Pekerjaan Umum (DPU) atau DinasPendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) harus bisa bermanfaat tidak hanya untuk laki-lak, tetapi juga perempuan. “Dialog dengan Pak Wakil Bupati dan seluruh jajaran juga interaktif dan positif. Mudah-mudahan hasilnya sesuai harapan.”

                 Senada di sampaikan kepada BKBPMP Kabupaten Serang Oyon Suryono. Pemkab sudah mempunyai kepedulian dengan memberikan pengalokasian program pembangunan mendukung responsive gender.”Alhamdulillah, dari seluruh dinas, anggaran responsive gender mencapai Rp. 480 miliar. Jadi, sudah ada kesetaraan gender di seluruh SKPD dan mendukung perkembangan responsive gender, jadi kita sedang kejar APE utama,” ujarnya.(eko)